jeefsi

lagi-lagi sama dengan taun-taun lalu.
tahun inipun aku gak nonton JFC, Jember Fashion Carnival!

kok bisa - kok bisa?
itu......
tanya aja suamiku.
dia gak suka sama yang begituan.
katanya jeefsi itu cuma rombongan orang berbaju aneh yang dengan pedenya jalan-jalan di kota.

sebenernya ada dua poin yang aku juga agak gak segitu setuju untuk nonton event itu.
satu.
desain bajunya emang harus meriah gitu ya?
asesorisnya emang harus membumbung setinggi anten parabola?
dua.
aku benci keramaian.
pengen banget nonton kalo gada penonton lainnya.
apa asiknya liat kalo dusel-duselan sama seantero orang jember, bondowoso, lumajang, banyuwangi, probolinggo, turis-turis asean pada tumpleg bleg di jalanan.

mungkin itu juga alasan misuaku.

let's analyze that.

poin satu.
ya biarin lah, mereka kan emang model.
model musti dandan sebegitunya untuk diliat...
poin dua.
realistis dong,fu..(bkn dong yi)
seng nggenah ae, mosok model-model itu berdandan heboh gitu cuman buat ditonton satu orang?
orangnya uda ibuk-ibuk, yang pasti ribet dengan dua anaknya waktu nonton.
lak kan mubazir ceritanya...

poin extra:
aku emang g suka dengan hiasan n riasannya, tapi ini kan event besarnya jember.. acara yang sekarang banyak ditiru kota-kota lain. acara yang uda disiapin jauh-jauh hari, digagas selama 10 tahun oleh sang maestro, Dynand Fariz, hingga dapat berbagai penghargaan. hebatz. hebatz.

biar, pokoknya taun depan aku harus nonton.
with or without him!
hahaha, mak segitunya. . .