welcome!

well, enjoy these very unimportant posts...

Senin, 23 Mei 2011

buk jutek

satu diantara kebiasaan burukku dan husby adalah menamai seseorang atau sesuatu menjadi lebih tepat sesuai image yang kami inginkan.
bad habit itu lebih dimiliki oleh misua. dia sukaaa banget namain orang-orang. contoh sederhananya adalah:
- ririn (temen satu kost tanti di gang kelinci) yang menurutnya lebih cocok bernama *aku lupa* dan sebaliknya.
- bu rena (temen satu instansiku) yang katanya lebih cucok dengan nama Bu Yulis, and vice versa.
- huda (salah satu mahasiswaku d unit bhs) bagusnya dinamai ade, dan sebaliknya
- warung nasi belakang KPRI pun dia namai warung mama, mentang-mentang muka penjualnya mirip wajah mama Elly, mamahnya. hanya saja versinya lebih kurus dan kalem.

satu lagi, saudara-saudara,, kami punya warung nasi favorit di karimata.warungnya tanpa judul. jualannya seputar ayam: ayam krispi, ayam kampuang nan juauuh di mato, n lalapan lainnya.
kenapa kita bilang favorit? karena dia gak jualan kaporit. #mekso#
kita suka, karena satu,,porsinya extra jumbo. pas buat mahasiswa laki-laki yang selalu kelaperan alias kelebihan asam lambung.
dua,, ayamnya mati. hiyyaaa!! gak mbayangin klo kita maem sambil musti kejar-kejar itu ayam...
tiga,, ayamnya gwueddhe. asli gede. jelas beda kalo dibandingin dengan krispi sejenis yang dijuwal di sepanjang jalan jawa yang julukannya bukan lagi ayam rasa tepung, tapi tepung rasa ayam. yang kalo kita makan, kita bakal butuh waktu berjam-jam untuk menemukan potongan ayam dibalik gelondongan tepungnya. hahaha. bagaikan nyari harta karun. itupun hartanya kueciiil nan mungiiiiil...
keempat,,sambelnya mantaf. bahan dan bumbunya boleh jadi sama, tapi tangan dan ulekannya yang bikin beda. sumpah,beda! sambel buatan anaknya berasa 'higienis' lantaran gak banyak terkontaminasi oleh msg dan konco-konconya.

itu tadi 4 poin yang selalu bikin customer balik n balik lg. sesuatu yang bikin ibu-ibu hamil ngidam yang kalo gak diturutin akan bikin bayinya ileran forever. hohoho

tapiiiii
dibalik 4 poin tersebut, ada hal yang bikin kita agak sedikit rada jengah untuk beli lagi.
what's wrong?
satu-satunya alasan adalah karena si ibuk penjualnya teramat sangat super jutek sekali.
meskipun sebenarnya sedang gak judes, tetep aja jutek. emang jenis mukanya 'jutek-look' seh.. diapa-apain masih keliyatan jutek.
taht's why I called her "buk Jutek".
(lagian, kita gak taw nama aslinya...)

MENGENANG BUK JUTEK

beberapa hari yang lalu, aku pingin beli ayam krispinya. maka kuutus suami tercinta untuk membelikannya.
nyam-nyam.. enak,, serasa bertahun-tahun gak makan ayam.
tapi ada yang aneh pada sambelnya.
ngambang n hambar.
me               : bikinan anaknya ya,bang?
abang rendra: hooh.
me               : mm,,pantes g yummy..

eh, malemnya, kita kehabisan nasi. terpaksalah kita musti beli dinual (di luar, versi shanno kecil).
aku putuskan untuk beli ayam krispi bu jutek lg.

nyam..nyam..nyam.. ini baru enyakk....
me     : kalo ini pasti sambel ulekannya bu jutek y? (dengan mulut penuh lalapan)
abang: yoi.

baru setelah nasi bungkusan itu ludes, aku terperangah dengan kata-kata suamiku berikut ini:
abang: dek, buk jutek udah meninggal..
DUEENG!!!
lututku lemes. bulu kakiku merinding. tapi apa daya, nasi sebungkus itu sudah pindah rame-rame ke perut...
selamat jalan, buk Jutek....siapapun nama aslimu, semoga amal baikmu diterimaNya. amien.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar